SUBBAG PERENCANAAN& PELAPORAN DINAS PENDIDIKAN KAB. BELITUNG

" Tatalah Perencanaan dari mulai awal sehingga memudahkan dalam menentukan arah tujuan yang ingin dicapai, Evaluasi setiap ketercapaian dari realisasi untuk menentukan arah ke depan, yakinlah akan berhasil" (Subbag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pendidikan Kab. Belitung)

Selasa, 12 Agustus 2008

INOVASI PENDIDIKAN

”” PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF MASA DEPAN ”

PENDIDIKAN BARU

Definisi Pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , Pasal 1 ayat (1) yaitu “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Paradigma baru pembelajaran dalam pendidikan (UU Sisdiknas) yaitu : kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, peran serta masyarakat, demokratisasi dan desentralisasi pendidkan. Pandangan Visioner Konichi Ohmae mengenai dunia tanpa batas (world without border) telah menjadi kenyataan. Teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat juga ikut memacu perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuan seseorang di dalam era globalisasi akan tersingkir. Di dalam kaitan ini muncul apa yang disebut kapital intelektual ( intellectual capital) dari seseorang atau masyarakat yang dapat hanya dibentuk melalui pendidikan atau pelatihan. Pembentukan kapital intelektual ( intellectual capital) khususnya memerlukan penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga di dalam mewujudkannya diperlukan sarana dan prasarana sebagai fasilitas menuju integrasi global. Menghadapi berbagai perubahan yang besar di dalam kehidupan, termasuk teknologi informasi dan komunikasi, maka kunci perubahannya terletak pada kemampuan para guru. Kemampuan para guru disini menyangkut kualitas ilmu yang adanya di dalam diri seorang guru. Peningkatan kualitas seorang guru harus juga diikuti dengan peningkatan penghargaan terhadap profesi guru sehingga pendidikan di masa depan tergantung oleh kualitas gurunya.Untuk peningkatan kualitas guru diperlukan program penataran guru, khususnya untuk teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan suatu program yang serius dan terus menerus dievaluasi agar supaya proses pendidikan akan terus menerus ditingkatkan. Lahirnya generasi baru, the n-generation menuntut suatu korps pendidik yang mempunyai kualitas dan menguasai bahasa digital. Stoner (1981) mengartikan manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.Tujuan yang ditetapkan di dalam suatu organisasi adalah dalam kondisi ideal dan sempurna , tetapi memerlukan biaya mahal .

DAYA SAING

Guru dan siswa adalah salah satu bagian dari sumberdaya manusia yang memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat dikatakan bahwa proses pendidikan adalah proses meningkatkan kemampuan mengakses data, dan mengolah data menjadi informasi. Informasi yang telah diolah akan menjadi ilmu pengetahuan , dan pada gilirannya akan meningkatkkan kemampuan serta kualitas seseorang untuk bertindak sehingga akan menghasilkan produk yang bermutu dan kompetitif. Di dalam menghasilkan lulusan (produk) yang bermutu dan kompetitif semua sekolah sudah harus melaksanakan E-lerning dalam proses kegiatan belajar mengajar. Untuk pengembangan E-learning dalam proses pembelajaran harus diterapkan di semua sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi atau dimulai dengan penerapan pada sekolah-sekolah tertentu seperti sekolah berstandar international terlebih dahulu. Sumber daya manusia nya tersedia di sekolah-sekolah harus dibina dan diberikan pelatihan guru ( inservice training) untuk guru SMA, SMP, dan SD yang harus sudah dimulai diperkenalkan bahasa digital. Kunci penerapan program pengembangan E-Learning tersebut di atas sangat tergantung kepada pengadaan prasarana dalam bentuk gedung dan sarana dalam bentuk pengadaan perangkat keras (komputer dan internet) . Dikarenakan dana yang terbatas maka pengadaan program tersebut harus bertahap

DAYA TAWAR PEMASOK

Dalam sebuah sekolah, tanggungjawab pokok untuk pembentukan moral dan intelektual akhirnya tidak terletak pada salah satu prosedur atau kegiatan . Kita mengetahui bahwa tanggungjawab pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab sekolah saja akan tetapi menjadi tanggungjawab kita semua . Dengan pola manajemen berbasis sekolah (MBS) yang diterapkan di dalam mengelola sekolah dimaksudkan untuk mengembalikan sekolah kepada pemiliknya yaitu masyarakat, yang diharapkan akan merasa bertanggungjawab kembali sepenuhnya terhadap pendidikan. . Paradigma MBS beranggapan bahwa satu-satunya jalan masuk yang terdekat menuju peningkatan mutu dan relevansi adalah demokratisasi, partisipasi, dan akuntabilitas pendidikan. Kepala Sekolah, guru, dan masyarakat adalah pelaku utama dan terdepan di dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah sehingga segala keputusan mengenai penanganan persoalan pendidikan pada tingkat mikro harus dihasilkan dari interaksi ketiga pihak tersebut. Masyarakat adalah stakeholder pendidikan yang memiliki kepentingan di sekolah , karena mereka adalah pembayar pendidikan. Pembayar pendidikan disini diartikan sebagai bantuan dapat berupa memberikan kemudahan dalam hal memasok barang-barang seperti dalam bentuk pengadaan perangkat keras (komputer dan internet) dan untuk meyimpan peralatan tersebut diperlukan gedung laboratorium Komputer yang juga dapat dibangun dengan pola partisipasi masyarakat yaitu dengan memberdayakan masyarakat sekitar sekolahan sehingga apabila segala sesuatu dibicarakan secara bersama-sama akan ada titik temu sebagai solusi pemecahannya.

DAYA TAWAR PENGGUNA

Komitmen kepala sekolah dan guru yang merupakan bagian internal di sekolah mempunyai keinginan dan motivasi yang tinggi di dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang telah mereka tetapkan di dalam visi, misi dan tujuan sekolah sehingga di dalam mengatasi permasalahan di lapangan mereka sudah menyiapkan prioritas strategi yang akan dilakukan apabila di dalam perjalanannya mengatasi kendala. Langkah awal yang akan mereka lakukan adalah dengan mengadakan pelatihan mengoptimalkan penggunaan sarana pendidikan yang ada sehingga keberadaan sarana tersebut tidak mubazir/atau sia-sia. Kita mengetahui bahwa investasi di bidang pendidikan memang sangat mahal sekali dan hasilnya pun baru dapat di lihat 10-15 tahun yang akan datang dalam kiprahnya di dunia kerja bagi mereka yang mempunyai skill (keahlian). Bagi yang tidak mempunyai keahlian akan tertinggal di dalam era globalisasi yang tanpa batas ( unlimited).

INOVASI

Dengan melihat tujuan akhir dari sebuah organisasi yang menginginkan apa yang telah ditetapkan tercapai maka model pembelajaran dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi harus melakukan inovasi-inovasi sehingga kualitas lulusannya mempunyai keahlian-keahlian khusus yang dapat dijual, akan tetapi peran guru tetap harus ditingkatkan agar terjadi keseimbangan antara pengetahuan guru dan peserta didik . Diharapkan untuk yang di masa yang akan datang peran guru bukan pengajar yang serba tahu akan tetapi sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran E-learning.

KESIMPULAN

Dengan melihat gambaran secara umum mengenai kekuatan, kelemahan , ancaman dan tantangan di dalam organisasi yang ada maka program yang perlu dilaksanakan adalah peningkatan mutu pendidikan dalam bentuk kegiatan berupa pembangunan infrastruktur gedung laboratorium komputer dan pengadaan perangkat keras (komputer dan internet) dengan pola partisipasi masyarakat.

REKOMENDASI

Berdasarkan tulisan di atas, penulis merekomendasikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian secara serius sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk kebijakan-kebijakan di masa yang akan datang adalah :

1. Jalin kemitraan dengan dunia usaha sehingga tanggungjawab pendidikan bukan hanya tanggunjawab pemerintah saja

2. Manfaatkan potensi lokal dalam upaya menaikkan perekonomian masyarakat sehingga potensi lokal yang ada lebih produktif dengan menghasilkan SDM yang unggul

3. Jadikan sekolah sebagai tempat untuk meneliti sesuatu yang baru sehingga sekolah dapat menunjukkan eksistensi di bidang penelitian

Tidak ada komentar: